Perjalanan bahasa Melayu menjadi bahasa nasional, bukanlah
perjalanan yang gampang. Kendati ihwal transformasi bahasa, dari bahasa
daerah menuju bahasa kebangsaan, jamaknya menjadi hal yang lumrah. Untuk
kasus bahasa Melayu, pilihan kepadanya bukan berdasarkan suatu yang
singkat, melainkan melewati proses dan pertimbangan yang cukup panjang
dan melelahkan. Beberapa pertimbangan itu seperti; tersebarnya ”ragam”
bahasa Melayu ke seantero Nusantara, jauh sebelum bahasa ini dikonversi
menjadi bahasa nasional (1928). Aspek lainnya adalah perilaku kebahasaan
para nasionalis (elite politik) yang kala itu juga diam-diam mengarah
ke sana.
Monday, March 14, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)